Minggu, 24 Maret 2013

Dibalik Kurikulum Pendidikan (2013)

Pendidikan dilaksanakan karena ada tujuan yang hendak dicapai.
Untuk mencapai tujuan ada serangkaian proses yang harus dilakukan.
Proses-proses yang mungkin dilakukan tergantung potensi, sumber daya yang dimiliki dan kondisi yang ada. Untuk itu kita perlu menyusun program (rencana kerja) agar dapat melaksanakan rangkaian proses yang membawa kita pada tujuan.


Pertanyaan mendasar ketika berbicara tentang kurikulum pendidikan adalah : "apakah tujuan pendidikan di negara kita sudah tercapai?" sebab kurikulum pada dasarnya adalah pedoman umum untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan kurikulum yang ada kita mendapat gambaran kerangka kerja untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan baik berupa penyusunan program maupun pelaksanaannya, sehingga kita dapat melakukan perbaikan dalam program dan pelaksanaan di waktu yang akan datang. Kurikulum merupakan kendaraan (media) yang diharapkan dapat mengantarkan kita dengan segala kondisi yang ada pada tujuan dengan baik.  Ketika media ini dinilai tidak lagi dapat memenuhi harapan ini karena perubahan kondisi-kondisi terkini maka sudah selayaknya kita menemukan kendaraan (media) yang baru yang lebih baik untuk mencapai tujuan dengan baik.   

Mengambil kendaraan baru (dengan melakukan perubahan kurikulum) adalah sesuatu yang mengandung resiko. Tapi berpihak pada status quo dengan keadaan yang belum baik adalah lebih beresiko.

Berubah dengan positif ini yang diharapkan. Biarkan bangsa ini terus belajar dengan mengambil resiko dalam perubahan. Kerjasama. Sinergis. Terbuka. Lapang dada. Kerjakeras. Jujur. Adil. Dan sifat-sifat lain dari karakter mulia mudah-mudahan terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan adanya perubahan.

Masa depan cerah untuk bangsaku. Optimis, insya Allah. Amin. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar