Senin, 15 April 2013

Mimpi Seorang Pendidik

Pendidikan itu merupakan suatu usaha mendapatkan perubahan perilaku peserta didik yang positif.

Perubahan harus bisa dilacak melalui mekanisme tertentu yang bisa diterima akal sehat.

Perubahan merupakan hasil interpretasi akibat membandingkan dua keadaan yang berbeda biasanya menurut kronologis waktu. Ada keadaan awal dan ada keadaan akhir. Jika keadaan awal dan keadaan akhir dinilai sama berarti tidak terjadi perubahan atau diam di tempat. Jika keadaan awal lebih baik dari keadaan akhir berarti terjadi perubahan negatif yang biasa diinterpretasi sebagai kemunduran. Dan terakhir jika keadaan akhir lebih baik dari keadaan awal berarti terjadi perubahan positif yang biasa dimaknai sebagai kemajuan, dan yang terakhir inilah yang kita harapkan dalam melakukan proses pendidikan.

Pendidikan dievaluasi dengan mengenali keadaan awal peserta didik, dan menentukan keadaan akhir peserta didik yang diharapkan, serta faktor-faktor usaha yang dilakukan dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada.

Keadaan akhir peserta didik ditentukan oleh pihak-pihak yang kompeten yang dapat mengantisipasi kepentingan masyarakat dan masa depan bangsa. Hal ini harus dilakukan dengan banyak mendengar aspirasi masyarakat dan melihat kemajuan global dunia internasional. Keadaan akhir dapat kita bayangkan sebagai suatu visi ke depan. Misalnya warga negara yang tertertib, sopan santun, suka menolong, saling menghargai, memberikan rasa aman pada orang lain, mempunyai keahlian untuk bekerja, beriman dan bertakwa, jujur dapat dipercaya, sehingga di masa depan kita tidak mendengar lagi : ada anak sekolah tawuran, ada perang antar suku, ada preman-preman dan hukum rimba di pemukiman, ada gelandangan, ada anak jalanan, ada pencuri dan perampok, ada penindasan pemegang kekuasaan, ada korupsi besar-besaran, melainkan kita lihat di masa depan orang sabar tertib mengantri, jalanan bersih, perumahan rapih, aman, ada cukup penghasil pangan, ada cukup penghasil papan, setiap orang bisa hidup layak mendapatkan kebutuhan yang layak: sandang, pangan dan perumahan, mendapat keadilan hukum, dan lain-lain.

Keadaan awal peserta didik harus dikenali dengan baik. Harus ada pemetaan yang bisa dipertanggung jawabkan sehingga dapat memberikan gambaran sebenarnya tentang kondisi peserta didik kita, baik ditinjau dari perspektif lokal, nasional, regional maupun internasional dikaitkan dengan keadaan akhir yang diharapkan.

Tugas pendidikan adalah membawa peserta didik dari kondisi awal mereka ke kondisi akhir yang diharapkan dengan menggunakan segala potensi dan sumber daya yang ada terutama dukungan positif masyarakat.

Jadi, peserta didik kita sekarang itu seperti apa sebenarnya? Lalu mereka nanti harus jadi seperti apa? Harus jelas dan disepakati bersama. Sehingga kita bisa bergandengan tangan bersama-sama mewujudkan mimpi indah untuk masa depan bangsa yang lebih cerah. Amin.

Minggu, 24 Maret 2013

Dibalik Kurikulum Pendidikan (2013)

Pendidikan dilaksanakan karena ada tujuan yang hendak dicapai.
Untuk mencapai tujuan ada serangkaian proses yang harus dilakukan.
Proses-proses yang mungkin dilakukan tergantung potensi, sumber daya yang dimiliki dan kondisi yang ada. Untuk itu kita perlu menyusun program (rencana kerja) agar dapat melaksanakan rangkaian proses yang membawa kita pada tujuan.


Pertanyaan mendasar ketika berbicara tentang kurikulum pendidikan adalah : "apakah tujuan pendidikan di negara kita sudah tercapai?" sebab kurikulum pada dasarnya adalah pedoman umum untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan kurikulum yang ada kita mendapat gambaran kerangka kerja untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan baik berupa penyusunan program maupun pelaksanaannya, sehingga kita dapat melakukan perbaikan dalam program dan pelaksanaan di waktu yang akan datang. Kurikulum merupakan kendaraan (media) yang diharapkan dapat mengantarkan kita dengan segala kondisi yang ada pada tujuan dengan baik.  Ketika media ini dinilai tidak lagi dapat memenuhi harapan ini karena perubahan kondisi-kondisi terkini maka sudah selayaknya kita menemukan kendaraan (media) yang baru yang lebih baik untuk mencapai tujuan dengan baik.   

Mengambil kendaraan baru (dengan melakukan perubahan kurikulum) adalah sesuatu yang mengandung resiko. Tapi berpihak pada status quo dengan keadaan yang belum baik adalah lebih beresiko.

Berubah dengan positif ini yang diharapkan. Biarkan bangsa ini terus belajar dengan mengambil resiko dalam perubahan. Kerjasama. Sinergis. Terbuka. Lapang dada. Kerjakeras. Jujur. Adil. Dan sifat-sifat lain dari karakter mulia mudah-mudahan terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan adanya perubahan.

Masa depan cerah untuk bangsaku. Optimis, insya Allah. Amin.